Berbagi Info PBB: Dunia Mengalami Krisis Kemanusiaan Terbesar Sejak 1945 Terbaru 2017 Gratis

Sedikit Info Seputar PBB: Dunia Mengalami Krisis Kemanusiaan Terbesar Sejak 1945 Terbaru 2017 - Hay gaes kali ini team Blog Simbah, kali ini akan membahas artikel dengan judul PBB: Dunia Mengalami Krisis Kemanusiaan Terbesar Sejak 1945, kami selaku Team Blog Simbah telah mempersiapkan artikel ini untuk sobat sobat yang menyukai Blog Simbah. semoga isi postingan tentang Artikel Berita Terkini, yang saya posting kali ini dapat dipahami dengan mudah serta memberi manfa'at bagi kalian semua, walaupun tidak sempurna setidaknya artikel kami memberi sedikit informasi kepada kalian semua. ok langsung simak aja sob
Judul: Berbagi Info Seputar PBB: Dunia Mengalami Krisis Kemanusiaan Terbesar Sejak 1945 Full Update Terbaru
link: PBB: Dunia Mengalami Krisis Kemanusiaan Terbesar Sejak 1945
"jangan lupa baca juga artikel dari kami yang lain dibawah"

Berbagi PBB: Dunia Mengalami Krisis Kemanusiaan Terbesar Sejak 1945 Terbaru dan Terlengkap 2017

.

Seperti disampaikan kepala bidang kemanusiaan PBB,Stephen O'Brien "saat ini Dunia sedang menghadapi krisis kemanusiaan terbesar sejak 1945" seraya memohon bantuan agar krisis itu tidak berubah menjadi "sebuah malapetaka".

Di hadapan Dewan Keamanan PBB, Stephen O'Brien mengatakan, lebih dari 20 juta orang terancam kelaparan dan kekurangan pangan di Yaman, Somalia, Sudan Selatan, dan Nigeria.

Sebelumnya, badan PBB urusan anak-anak (UNICEF) sudah memperingatkan, sebanyak 1,4 juta anak-anak terancam mati kelaparan tahun ini.

Untuk menghindari bencana tersebut, menurut O'Brien, diperlukan dana sebesar 4,4 miliar dolar AS paling lambat pada Juli mendatang.

"Kita berada pada titik kritis dalam sejarah. Pada awal tahun ini kita menghadapi krisis terbesar kemanusiaan sejak pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa," ujar O'Brien kepada Dewan Keamanan PBB.

"Kini, lebih dari 20 juta orang di empat negara menghadapi bahaya kelaparan dan kekurangan pangan ekstrem. Tanpa upaya kolektif dan koordinasi dunia, orang-orang akan mati kelaparan. Banyak lainnya akan menderita dan meninggal dunia akibat penyakit," tambahnya.

Disebutkan O'Brien, pertumbuhan banyak anak terhambat dan tidak bisa bersekolah. "Banyak yang akan tercerabut dan terus bergerak mencari penghidupan dan menciptakan instabilitas di seluruh kawasan."

Pernyataan O'Brien senada dengan permohonan serupa Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, bulan lalu.

Saat itu, dia mengungkapkan, PBB hanya menerima 90 juta dolar AS sepanjang 2017, meskipun banyak negara berkomitmen untuk menyumbang.

Seperti O'Brien, Guterres, mendesak dunia menyediakan sokongan finansial untuk empat negara paling membutuhkan bantuan yaitu Yaman, Sudan Selatan, Nigeria, dan Somalia. Apa alasannya?

Yaman

Foto-foto tentang kondisi Yaman termasuk yang paling mencengangkan tahun lalu.

Salah satunya adalah foto seorang anak bertubuh kurus yang bertahan hidup dengan sisa kekuatannya.

Anak itu berusia empat tahun, tapi ukuran tubuhnya tidak lebih besar dari seorang bayi. Kaum ibu di sana tidak dapat berbuat apapun untuk menghentikan penderitaan anak mereka.

Diperkirakan satu orang anak meninggal dunia setiap 10 menit di Yaman akibat penyakit yang tidak bisa dicegah. Sementara itu, setengah juta anak di bawah usia lima tahun menderita kekurangan gizi akut.

PBB memperkirakan sebanyak 19 juta orang, atau dua-pertiga populasi Yaman, memerlukan bantuan kemanusiaan akibat dua tahun pertempuran antara pemberontak Houthi dan pemerintah sokongan koalisi pimpinan Arab Saudi.

Sudan Selatan

Sejumlah badan PBB mengatakan, 100.000 orang menghadapi kelaparan di Sudan Selatan, sedangkan satu juta lainnya dikategorikan hampir mengalami bencana kelaparan.

Kekurangan pangan di Sudan Selatan termasuk sangat parah dan menyebar ke seantero negeri yang baru merdeka itu.

Secara keseluruhan, PBB memperkirakan 4,9 juta orang atau 40 persen dari seluruh populasi "memerlukan pangan darurat dan pendampingan nutrisi serta pertanian".

Nigeria

PBB menggambarkan bencana yang terjad di bagian timur laut Nigeria sebagai "krisis terbesar di Benua Afrika". Gambaran itu baru terungkap secara utuh saat kelompok milisi Boko Haram dipukul mundur.

Kelompok itu diketahui telah membunuh sekira 15.000 orang dan menyebabkan lebih dari dua juta orang terusir dari rumah mereka.

Namun, saat mereka mundur, baru terlihat ribuan orang hidup dalam kondisi kelaparan dan perlu bantuan darurat.

PBB memperkirakan pada Desember 2016 lalu setidaknya 75.000 orang anak berisiko mati kelaparan.

Adapun 7,1 juta lainnya di Nigeria dan kawasan Danau Chad dianggap "sangat tidak aman di bidang pangan".

Somalia

Enam tahun lalu bencana kelaparan terjadi di Somalia dan mengakibatkan hampir 260.000 orang meninggal dunia.

Pada awal Maret, muncul berbagai laporan yang menyebutkan 110 orang sekarat di satu kawasan dalam tempo 48 jam.

Sejumlah kelompok kemanusiaan menduga itu hanyalah permulaan. Kekurangan air, sebagian disebabkan fenomena El Nino, telah menewaskan ternak dan pangan sehingga membuat 6,2 juta orang memerlukan bantuan darurat.

Itulah sedikit Artikel PBB: Dunia Mengalami Krisis Kemanusiaan Terbesar Sejak 1945 terbaru dari kami

Semoga artikel PBB: Dunia Mengalami Krisis Kemanusiaan Terbesar Sejak 1945 yang saya posting kali ini, bisa memberi informasi untuk anda semua yang menyukai Blog Simbah. jangan lupa baca juga artikel-artikel lain dari kami.
Terima kasih Anda baru saja membaca PBB: Dunia Mengalami Krisis Kemanusiaan Terbesar Sejak 1945
Mohon Aktifkan Javascript!Enable JavaScript